2 Dipengaruhi oleh faktor lingkungan. 3) Tidak berkaitan dengan hormon tubuh. 4) Diikuti oleh perubahan ukuran sel. Pernyataan yang benar tentang proses pertumbuhan adalah nomor . A. 1) dan 3) B. 2) dan 3) C. 1), 2), dan 4) D. 1), 3), dan 4) E. 3) dan 4) Pembahasan: Pernyataan yang benar tentang proses pertumbuhan adalah nomor: Definisihipertensi. Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi, adalah kondisi medis yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang lama). Penderita yang mempunyai tekanan darah melebihi 140/90 mmHg (M.Adib 2011 ). Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan,berat badan, tingkat aktifitas Prosespengangkutan CO 2. Proses oksidasi biologi di dalam sel dan jaringan akan menghasilkan zat-zat sisa seperti CO 2 dan H 2 O. Zat-zat ini harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh. CO 2 yang dihasilkan oleh jaringan akan keluar dari sel dan masuk ke dalam darah untuk beredar bersama darah. Di dalam darah CO 2 akan diangkut ke paru-paru dalam tiga bentuk, yaitu: Fast Money. Selain bertugas menyaring darah dalam tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan tubuh, serta menjaga kadar elektrolit dalam tubuh, ginjal juga memiliki peranan penting dalam sistem ekskresi pada manusia, yakni sebuah proses pengeluaran zat – zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Ginjal akan menyaring darah yang masuk ke wilayahnya, kemudian mengalirkannya kembali melalui pembuluh darah ginjal ke organ tubuh lainnya. Nah, zat-zat limbah yang tersaring dalam proses ini kemudian akan dibuang melalui urine yang dikumpulkan di panggul ginjal renal pelvis. Sebelum akhirnya ureter akan memindahkan urine ke kandung kemih, tempat dimana urine disimpan. Dari sini, urine berjalan dan keluar dari tubuh melalui saluran kemih. Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses pembuangan, termasuk penyaringan filtrasi, penyerapan kembali reabsorbsi dan pengumpulan augmentasi. Baca juga Sistem Ekskresi Pada Manusia, Apa Saja Organ yang Berperan? Pada tahap filtrasi, ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum akhirnya kembali ke jantung dan paru paru. Cairan yang tersaring berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Namun sudah tidak mengandung protein dan darah. Pada tahap reabsorbsi, yang terjadi di bagian ginjal yang bernama tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus proksimal menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Adapun hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder. Sementara pada tahap pengumpulan atau augmentasi, terjadi pengumpulan cairan yang telah dilakukan dalam tahapan-tahapan sebelumya. Ini merupakan tahapan yang terakhir dan terjadi di bagian tubulus kontortus distal. Cairan yang dihasilkan oleh tahapan ini sudah berbentuk urin sesungguhnya. Nah, ngomong-ngomong soal ginjal, ada yang tahu nggak sih, sebenarnya dimana organ ini terletak di dalam tubuh manusia? Ya, posisi ginjal terletak baik di kanan maupun kiri tubuh manusia. Tepatnya di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang di bawah hati dan limpa. Bentuknya seperti kacang dan berwarna merah, dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus dimana arteri renalis masuk dan vena relias dan ureter keluar. Ginjal terlindungi dan terbungkus oleh apa yang dinamakan kapsul. Di dalam tubuh manusia dewasa, ginjal biasanya memiliki panjang sekitar 11 cm. Berat dan besarnya bervariasi, tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain. Ginjal sisi kanan terletak sedikit lebih rendah daripada ginjal kiri akibat ukuran cuping kanan hati yang besar. Hampir dua juta tubulus mikroskopis yang disebut nefron berada di dua ginjal. Mengenal Struktur Ginjal Struktur ginjal terbagi menjadi tiga bagian; bagian luar disebut kulit ginjal/korteks renalis, di bawahnya medula renalis, dan di bagian dalam terdapat rongga ginjal/pelvis renalis yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter. 1. Kulit ginjal korteks renalis Korteks adalah bagian terluar dari ginjal yang terletak antara kapsul ginjal dan medulla. Ini merupakan tempat terjadinya penyaringan darah atau filtrasi. Disini terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malpighi pada ginjal tersusun atas glomerolus dan kapsula bowman dan tubulus saluran, baik tubulus kontortus proksimal maupun tubulus kontortus distal. Jumlah nerfron yang cukup banyak pada kulit ginjal menjadikan permukaan kapiler ginjal lebih luas, sehingga meningkatkan kemampuan dalam menyaring darah. Nefron 2. Sumsum ginjal medulla renalis Bagian ginjal setelah korteks ini dipanggil medulla atau sumsum ginjal, dan berbentuk menyerupai piramid. Bagian utama dari medulla adalah 8 – 10 piramida renalis. Bagian ini berperan dalam menyalurkan sisa hasil filtrasi dari tubulus kolektivus ke kaliks. Pada medulla juga terdapat nefron yang memanjang dari bagian kulit ginjal, yaitu lengkung henle yang merupakan penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal; dan tubulus kolektivus yang befungsi untuk menampung urine yang akan disalurkan ke rongga ginjal pelvis. Bentuknya seperti tabung panjang dan sempit. 3. Rongga ginjal pelvis Rongga ginjal atau pelvis berfungsi sebagai tempat untuk menampung sementara urine sebelum dialirkan ke kandung kemih melalui uretra. Kandung kemih memiliki dinding yang elastis dan mampu meregang untuk dapat menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung kemih disebabkan oleh adanya tekanan akibat adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah penuh. Kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih akan terjadi saat adanya sinyal penuh dalam kandung kemih. Akibat kontraksi ini, urine dapat keluar dari tubuh melalui uretra. Please follow and like us Proses biologi di dalam tubuh manusia ada yang disebut dengan nama sistem ekskresi. Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat–zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat ini dapat berupa karbon dioksida, urin, urea, keringat dan senyawa–senyawa lain yang bersifat toksik atau meracuni. Apabila toksin atau racun tersebut tidak segera dibuang, segala macam zat tersebut akan menumpuk di dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Untuk membuang racun-racun itu, ada sejumlah organ tubuh yang membantu ekskresi. Organ-organ tersebut antara lain organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, usus besar dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh. Secara umum dapat diartikan bahwa sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik atau racun sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh. Penjelasan Singkat Tentang Sistem Ekskresi Sistem ekskresi adalah sistem yang memiliki tugas untuk mengolah zat sisa metabolisme dan racun, lalu membuangnya dari dalam tubuh. Sebab, zat-zat sisa dan racun tersebut bisa mengakibatkan masalah kesehatan apabila tidak dibuang dari dalam tubuh. Dalam sistem ekskresi manusia, ada sejumlah organ yang bertugas untuk proses pembersihan seperti kulit, paru-paru, hati, usus besar dan ginjal. Masing-masing organ memiliki fungsi serta cara kerja yang berbeda-beda untuk menyingkirkan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh Anda. Fungsi Sistem Ekskresi Seperti yang telah disebutkan sebelumnya ada sejumlah organ tubuh yang memiliki tugas untuk sistem ekskresi. Beriku ulasan lengkap sistem tubuh yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Berikut penjelasan dari setiap organ tubuh 1. Ginjal Organ pertama yang bertugas melakukan sistem ekskresi adalah ginjal. Organ ini berada di di kedua sisi tulang belakang, tepatnya di rongga perut bagian belakang. Ginjal memiliki bentuk menyerupai kacang merah dan berwarna merah kecokelatan. Manusia memiliki sepasang ginjal yang berada di sisi kanan dan kiri tubuh. Fungsi dari ginjal adalah menyaring zat sisa makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya. Zat sisa yang terkumpul, kemudian akan diubah menjadi urine yang akan keluar saat buang air kecil. 2. Kulit Dalam kulit manusia didapati adanya tiga hingga empat juta kelenjar keringat. Kelenjar tesebut tersebar di seluruh bagian tubuh, namun yang paling banyak ada di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak. Kelenjar keringat terbagi menjadi dua ragam, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin terhubung langsung dengan permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan encer. Sementara itu, kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti ketiak dan kulit kepala. Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang bakteri. 3. Usus Besar Organ berikutnya yang bertugas sebagai sistem ekskresi adalah usus besar. Usus besar bertugas untuk menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil. Usai diserap, sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui dubur saat Anda buang air besar. 4. Hati Organ saluran ekskresi yang cukup besar adalah hati dengan berat sekitar satu kilogram. Organ ini penting bagi metabolisme tubuh karena berfungsi sebagai pelindung dan sistem imunitas. letaknya berada di bagian kanan atas dalam rongga perut, tepat di bawah diafragma. Dalam sistem kerja tubuh, hati berfungsi untuk mengolah amonia menjadi urea. Setelah itu, urea yang diolah di hati akan dibuang melalui sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi oleh hati adalah zat beracun dalam darah, misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan. 5. Paru-paru Organ berikutnya yang memiliki sistem ekskresi adalah paru-paru. Keberadaannya menjadi penopang utama dalam sistem pernapasan manusia. Melalui proses pernapasan, paru-paru bertugas untuk memindahkan oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah. Darah yang telah mengandung oksigen tersebut akan disalurkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh yang menghasilkan karbondioksida sebagai zat metabolisme aka melepasnya kemudian. Karbondioksida merupakan zat beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan apabila menumpuk di dalam darah. Dalam proses pembersihan, karbondioksida akan dibawa oleh darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika Anda mengembuskan napas. Batuk atau bersin juga merupakan mekanisme alami tubuh yang melibatkan paru-paru dan saluran napas untuk mengeluarkan zat kimia atau gas beracun, debu, kuman, virus, dan benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan. Mahasiswa/Alumni IAIN Kudus05 September 2022 0113Jawabannya adalah sekresi tubulus memindahkan zat-zat tertentu dari darah kapiler tubuler ke dalam urine. Pembentukan urine di dalam ginjal terdapat tiga tahap yaitu - Filtrasi glomerulus adalah proses penyaringan plasma bebas protein melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul Bowman. Pada tahap ini terbentuk urine primer. - Reabsorpsi tubulus adalah proses penyerapan kembali zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti glukosa, asam amino, nutrisi organik, air dan garam mineral. Reabsorpsi dapat terjadi secara transpor pasif maupun aktif. Pada tahap ini terbentuk urine sekunder. - Augmentasi sekresi tubulus adalah transpor aktif yang memindahkan zat-zat tertentu dari darah dalam kapiler peritubuler, keluar melewati sel-sel tubuler menuju ke cairan tubuler dan masuk ke dalam urine. Zat yang masuk ke cairan tubuler dan tidak direabsorpsi akan dieliminasi ke dalam urine sesungguhnya. Jadi, jawaban yang benar adalah sekresi tubulus memindahkan zat-zat tertentu dari darah kapiler tubuler ke dalam urine.

pernyataan yang benar berkaitan dengan proses ekskresi oleh ginjal adalah